Fleksibilitas kerja di lingkungan perpustakaan di tahun 2024 telah menunjukkan hal efektif dalam hasil capaian yang lebih baik. Bersama Plt. Kepala Dispustaka Enrekang, Amrullah, beberapa capaian yang progresnya terbilang signifikan. Komunikasi yang fleksibel, tanpa kesan normatif menjadi salah satu penentu capaian itu. Gairah untuk memajukan tanpa banyak penundaan dari Plt, membuat kami lincah bergerak. Karena itu, tak eloklah bila tak menyampaikan apresiasi.
Beberapa regulasi yang diantarkan dengan baik oleh Pelaksana Tugas Kepala Dispustaka Enrekang yaitu Peraturan Bupati Enrekang Tentang Penyelengaraan Perpustakaan Desa/Kelurahan dan SK Bupati Enrekang Tentang Insentif/Honorarium. Lalu mengantarkan beberapa penghargaan seperti Lomba Bertutur yang menjadikan wakil Enrekang sebagai Juara 1 Provinsi dan Harapan 2 Nasional. Selain itu, kemitraan terjalin dengan lembaga pendidikan Al-Quran sebagai bagian dari pelibatan masyarakat di perpustakaan. Kemitraan yang strategis tentunya juga terhubung dengan Anggota DPR RI Komisi X melalui penyaluran aspirasi berupa paket buku kepada desa replikasi program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
Dari aspek pembangunan dan sarana perpustakaan, kebahagiaan itu juga datang dengan beroperasinya layanan Perpustakaan Ibu dan Anak. Sepanjang tahun 2024, kegiatan-kegiatan seperti diskusi buku, festival literasi, hingga bimbingan teknis, terus menghidupkan semangat berbagi pengetahuan. Dan semua upaya tersebut, mendapatkan atensi dan apresiasi dari Perpusnas RI dengan memberikan beberapa penghargaan seperti Inovasi Layanan Digital Terbaik dalam PLM Nasional pada bulan oktober.
Hal yang paling menggembirakan sebenarnya bagi saya ialah lahirnya SK Bupati Enrekang mengenai insentif pengelola perpustakaan desa. Meskipun proses implementasinya masih menemui tantangan seperti komitmen pemerintah desa, sumber penganggaran dan sebagainya, namun hadirnya regulasi tersebut memperkuat dukungan bagi pengelola perpustakaan. Boleh dikatakan, secara regulasi Kabupaten Enrekang telah memiliki dengan cukup lengkap karena terdiri dari Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Surat Keputusan Bupati yang terkait dengan Pepustakaan Desa/Kelurahan.
Hikmah yang dapat saya ambil dari 2024, bahwa setiap upaya yang kita rencanakan pasti akan menemukan jalannya. Pembelajaran yang menarik, fleksibilitas pimpinan dalam memanajeri perpustakaan merupakan salah satu faktor kunci yang dapat memengaruhi capaian dan keberhasilan institusi. Saya juga meyakini pimpinan perpustakaan yang fleksibel cenderung lebih inklusif menyediakan ruang untuk pekerjanya menyampaikan gagasan. Fleksibilitas itu juga selaras dengan upaya membawa perpustakaan yang lebih inklusif atau menjauhkan citra perpustakaan dari kesan birokratis.
Mari terus majukan dunia perpustakaan tanpa henti.