Kota Enrekang di hari-hari biasanya, berwajah lengang. Ruang publik seperti yang ada di depan Perpustakaan Umum Enrekang, atau yang juga dinamai taman patung sapi, nampak kosong dari aktivitas. Kecuali beberapa orang yang melintas berjalan kaki, atau sekedar berteduh. Ruang publik yang cukup strategis itu praktis menjadi taman semata.
Di bulan Ramadhan kali ini, Taman Kota itu pun akhirnya diisi dengan kegiatan kreatif anak muda. Mereka datang dari kolaborasi komunitas dan mahasiswa yang terhimpun dalam BEM STKIP Muhammadiyah Enrekang. Selama dua minggu, dari tanggal 13 hingga 26 Mei 2019, mereka menggelar acara yang bernama Mappuasaki’. Jenis kegiatan di dalamnya, ada diskusi, pameran buku, foto, dan pakaian, panggung ekspresi, live mural, dan buka bersama anak yatim.
Salah satu yang menarik tentunya ialah diskusi-diskusi yang juga menghadirkan kawula muda sebagai pembicara. Di antaranya yang hadir, ada Mitra Fachruddin MB (Caleg DPR RI dan Bendahara KNPI Sulsel), Darmaji (Pegiat Literasi dari Pohon Pustaka), Suherman (Seniman/Dosen), Muh. Naim (Pegiat Literasi/Galeri Macca), Genji Store, dan para Youtuber Enrekang.
Acara ini cukup menyita perhatian warga kota Enrekang, terutama yang melintas di sekitar taman kota tersebut pada jam-jam jelang buka puasa. Tidak sedikit yang menyempatkan diri untuk singgah melihat-lihat pameran dan menyaksikan live mural. Sementara saat diskusi, terlihat mahasiswa dan anak-anak muda ikut berpartisipasi dan berbagi pengetahuan seputar literasi, kepemudaan, ekonomi kreatif, kesenian dan kebudayaan serta dunia youtube.
Hadirnya kegiatan semacam ini, selain menghidupkan taman kota sebagai wahana berinteraksi dan bersosialisasi bagi warga, juga menampilkan nuansa kota yang semarak dengan kreativitas dan ekspresi seni. Di tambah bahwa, kolaborasi yang terajut dalam beberapa komunitas Enrekang menyatukan semangat kolaboratif anak-anak muda untuk melalukan kegiatàn yang dapat membangun Massenrempulu.
Salah satu tokoh pemuda, Mitra Fachruddin MB, mengapresiasi acara Mappuasaki’ yang diadakan secara terbuka ini. Menurutnya acara demikian sangat positif, apalagi dilaksanakan oleh pemuda. Dalam kesempatan itu, ia tampil sebagai pemantik diskusi bertema pemuda, dan menyampaikan pentingnya membangun mentalitas pemuda yang menginspirasi kemajuan daerah.
Diskusi santai pun berlanjut setelah berbuka. Beberapa pegiat bertukar pikiran terkait kondisi kepemudaan di Enrekang, yang selanjutnya masing-masing menunjukkan perlunya melakukan kolaborasi dan sinergi menyusun agenda yang membangun kabupaten Enrekang. Perihal pariwisata Enrekang misalnya, mereka membincangkan konsep apa yang menarik, agar dapat mengembangkan pariwisata.
Lain lagi untuk para pelaku ekonomi kreatif seperti Youtuber, pelaku usaha sablon dan ecoproduct. Di hari yang berbeda, di tempat yang sama, dua agenda diskusi tersebut menyiratkan inspirasi pemuda yang bergelut pada ekonomi kreatif.
Sektor yang mereka geluti memang menuntut kreativitas. Bahkan dikatakan oleh salah satu pemilik Genji Store, bahwa untuk bergiat dalam ekonomi kreatif dibutuhkan kekuatan imajimasi, sebab dari sanalah kreasi bermula. Dan baginya sektor ini merupakan salah satu penyumbang perekenomian nasional yang mengalami peningkatan produksi.
Selain itu, dikatakan pula bahwa sektor ini merupakan sektor alternatif yang juga terus digenjot, baik melalui Badan Ekonomi Kreatif maupun komunitas-kelompok ekonomi berbasis ecoproduct. Bahkan dalam diskusi tersebut, juga terdapat pandangan peserta diskusi bahwa ekonomi kreatif dapat ditopang dengan literasi, dimana literasi bisa menjadi pemicu terbitnya imajinasi dan pengetahuan untuk berkreasi.