Berteduh Sembari Bermain di Dante Pine



Karakteristik alam Enrekang yang berbukit-menjulang menyuguhkan panorama alam yang permai. Kawasan yang hijau tampak asri nan adem. Salah satu yang eksotis dipandang ialah hamparan Buttu Kabobong dan sekitarnya. Keelokan tersaji saat melintasi jalan poros menuju ke Toraja-Makassar, seakan melambai untuk dijamu. Pesona itu kian memukau tersaji dengan hadirnya wahana berekreasi. Tidak saja dinikmati di warung sepanjang jalan, tetapi kini bisa dinikmati di tempat wisata.

Sore itu (30/8) jalan masuk ke area wisata Dante Pine, Kecamatan Anggeraja, sedang dikerjakan. Sebuah truk pengangkut menumpahkan materialnya di jalan yang kelihatan baru diperlebar. Saat kami melintas, beberapa orang pengelola wisata sedang meratakan tanah sembari mengarahkan pengunjung mengambil jalan yang bisa dilewati. Ada yang mengendarai motornya hingga ke lokasi wisata, ada pula memilih menyimpan kendaraannnya di pinggir jalan poros. Sesampai di lokasi, sudah banyak pengunjung yang bermain dan menikmati wahana yang tersedia.

Saat saya berjalan ke rumah Hobbit, ada 4 orang sedang berswafoto. Wahana yang satu ini memang menyerupai film Hobbit yang ada Selandia Baru. Secara bergantian mereka memotret diri sembari memegang buku. Ada yang mengutip di balik pohon yang ditempeli bunga anggrek. Lalu berpose di dalamnya seolah mengintip di jendela Hobbit.

Tak jauh dari situ, ada ayunan ekstrim yang dimainkan oleh salah seorang pengelola. Berkali-kali ia meluncur dan berayun. Ia menikmati tanpa merasa takut jurang menganga di bawahnya. Tentu saja karena ia menggunakan tali pengaman. Demikian halnya yang ada di dekat basecamp pengelola, seorang anak berayun dengan ceria tanpa ragu-ragu. Permainan yang satu ini mengajak pengunjung memacu adrenalin. Patut dirasakan bagi para pelancong yang ingin mencoba tantangan.

“Ayo lanjut, kita coba main sepeda gila”, ujar Melisa mengajak tiga orang kawannya setelah puas berfoto di rumah Hobbit. Mereka menuju ke wahana tersebut seraya berfoto di jaring-jaring tanaman yang berbentuk lorong. Di atas pohon, dua orang sudah menanti pengunjung yang ingin memainkan sepeda gantung itu. Masing-masing pemandu akan memasangi alat pengaman bagi pengunjung. Kali ini, yang dipandu oleh mereka adalah Melisa dan Yanti.

Tak lama setelah pemandu memastikan safety, keduanya pun siap bermain. Tapi cukup lama rasanya mereka memulai, karena rasa was-was sempat menghinggapi. “Rodamaki, aman ji ka dipegangji talinya” ujar pemandu.

Namun dorongan semangat dari temannya yang sudah siap mengabadikan momen terus terlontar. Hingga akhirnya mereka pun mulai meroda sepeda. Saat berada dipertengahan tali yang menjadi gantungan, mereka berhenti dan memandang kearah kamera yang sedang memotret. Tempat untuk memotret memang disediakan oleh pengelola dengan susunan batang-batang kayu. Sehingga mereka bisa nyaman mengambil gambar. Saat membidik pengunjung yang bermain sepeda, maka akan tampak latar bukit. Yah, seolah-olah melintas di buttu kabobong. Sekali berpacu satu putaran, rasanya ingin meroda sepeda lagi dan merayakan sensasinya.

Masih Baru

Wahana yang ada di Dante Pine masih terbilang baru dibuka. Pengelola masih berhias dengan berbagai wahana. Nampak bunga-bunga masih layu karena baru dipindahkan. Papan informasi di pinggir jalan pun baru dipasang. Untuk kursi dan meja yang disediakan, pengelola memanfaatkan potongan-potongan kayu.

Dari informasi yang bisa dilihat di media sosial, Dante Pine dikelola oleh Komunitas Kampong Massenrempulu, yang sebelumnya mengelola Cekong Hill. Di banding dengan lokasi yang sebelumnya, Dante Pine bernuasa teduh dengan pohon-pohon pinus, sesuai dengan namanya. Di lokasi seperti ini sangat cocok pula untuk melakukan piknik (camping). Bisa dilihat dari beberapa bidang yang cukup rata, sehingga menarik ditempati berkemah. Terdapat pula ayunan gantung (hammock) di pohon-pohon yang bisa dikaitkan. Bagi yang suka piknik, rasanya tempat ini cocok untuk bersantai.

Ruang Baru Untuk Keluarga       

Meski sedang dikerjakan, tetapi lokasi wisata ini sudah mampu menarik minat masyarakat. Sehari setelah Idul Adha (2/9/2017), pengunjung pun langsung meningkat. Kekuatan media sosial menyampaikan informasi adalah promosi yang paling efektif di era sekarang ini. Facebook dan Twitter merupakan media promosi yang sangat mudah dijangkau saat ini. Ini pula yang dialami oleh Rusni dan Lia. Keduanya tak sengaja mendapati foto instagram temannya bermain sepeda di atas tali. Karena penasaran, mereka pun bertanya lokasi dari wisata tersebut.

Sehari kemudian, tanpa menunggu lama, mereka pun meluncur ke Dante Pine. Tentu saja saat di waktu libur seperti itu, mereka menjumpai banyak pengunjung lainnya. Bahkan untuk bermain sepeda gantung kini harus antrian.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *